watch sexy videos at nza-vids!

Turun ke bawah
login


MusicVideoimage game
CERITA DEWASA +18th hadi.yn.lt
CERITA TEMAN KU NGENTOT AMA TANTENYA
cerita ini dapat dari teman saya yg cerita tentang tantenya
selamat membaca
Ini adalah
pengalaman yang diceritakan
oleh tanteku bernama Anita
dimana dia pernah melakukan
perselingkuhan dengan seorang
pelaut. Meski semua itu hanya
sekejap, namun, tante Anita
agaknya sangat menikmatinya
dan masih selalu terbayang
dengan apa yang pernah dia
lakukan beberapa waktu lalu.
Anita adalah adalah sepupu
Ibuku, pada usia 24 tahun
gadis yang masih terlihat polos
ini dilamar dan dinikahkan
dengan Ronald, seorang sarjana
ekonomi yang pada waktu itu
sudah berdinas sebagai Staf
Muda kantor pajak di salah
satu kota di Kalimantan.
Setelah menikah Anita dibawa
untuk tinggal di sana dan
bersama mereka tinggal juga
Ibu mertua Anita.
Setahun setelah menikah,
Ronald mengajak istri dan
Ibunya untuk berlebaran di
kampungnya di Jawa. Mereka
mengambil transportasi lewat
laut yang lebih murah karena
dititipi untuk membawa
barang-barang berupa perabot
meubel pesanan seorang atasan
Ronald di Jawa. Dari sinilah
awal Cerita Dewasa ini dimulai
dimana Waktu itu belum ada
kapal penumpang Pelni yang
bagus sehingga terpaksa
menumpang sebuah kapal
barang. Kebetulan saat
menjelang Lebaran itu
penumpang di semua angkutan
memang penuh. Di kapal yang
ditumpangi Anita pun semua
cabin awak kapal sudah habis
disewakan sehingga keluarga
Anita tidak kebagian kamar lagi
dan terpaksa menggelar tikar di
salah satu geladak kapal, itu
pun kebagian geladak sebelah
luar yang ditutupi terpal.
Karena suasananya berangin
dingin tidak menyenangkan,
sesaat kapal bertolak, Anita
yang berpembawaan berani
tanpa memberitahu keluarganya
diam-diam menghadap sendiri
kepada Kapten kapal
menanyakan kemungkinan ada
kamar lagi untuk mereka. Oleh
Kapten dia diminta
menanyakan sendiri pada
Antok, Perwira Satu yang
mengatur masalah penumpang.
Pergi menemui Antok di kamar
kerjanya Anita baru di jumpa
pertama sudah sempat tertegun
melihat ketampanan laki-laki
yang simpatik ini, tapi di situ
meskipun sudah merengek-
rengek ternyata memang tidak
ada kamar lagi. Dalam pada itu
Antok yang juga sekali melihat
sudah langsung tergiur dengan
kecantikan dan kemulusan
Anita, mencoba iseng
menggoda karena dinilainya
perempuan muda ini jinak dan
mudah didekati. Waktu itu
Anita sedang merayu untuk
diperbolehkan dia dan Ibu
mertuanya menggunakan kamar
kerja Antok.
"Waduh gimana ya Nit, nanti
Mas nggak punya tempat kerja
lagi. Tapi.. hmm.. bisa juga sih,
asal nanti Anita sendiri
tidurnya di kamar sebelah situ,
gimana, bisa kan?" kata Antok
yang sebetulnya juga sudah
kasihan akan memberi cuma
saja disertai iseng-iseng merayu
sambil menunjuk kamar
tidurnya di sebelah.
"Lho itu kan kamar tidur Mas,
lalu Mas sendiri tidurnya di
mana?"
"Ya sama di situ juga."
"Ihhik.. berdua di situ sih
malah bukannya tidur Mas..
Lagipula Ibu Anita nanti mau
di kemanain?" jawab Anita
tertawa malu-malu genit.
"Kan bisa aja, mula-mula
berdua Ibu di sini tapi kalau
Ibu sudah tidur kamunya
pindah ke kamar Mas," kata
Antok semakin berani berlanjut.
"Wihh.. itu sih nekat Mass..
nanti ketauan Ibu malah rame
nggak karuan," Anita tertawa
geli sambil memukul canda
pangkal lengan Antok yang
mulai merapat kepadanya.
Keduanya ketika itu berbicara
sambil berdiri berhadapan dan
dengan Antok inilah Cerita
Dewasa Perselingkuhan Tanteku
dilakukan.
"Kalau cuma bikin supaya nggak
ketauan sih gampang, yang
penting maunya dulu, nanti
diaturnya belakangan."
"Ah Mas sih guyon aja, nanti
udah gitu tapi tau-taunya
harga sewanya dimahalin juga?"
"Ini bener-bener serius,
pokoknya kalau mau malah bisa
Mas kasih gratis," kejar lagi
Antok tapi sudah mulai menarik
Anita merapat padanya.
Antok 30 tahun, laki-laki
playboy peranakan Menado-
Jawa ini memang pintar
memanfaatkan ketampanannya
untuk menaklukkan wanita.
Yakin bahwa Anita bisa
ditaklukkan, dia makin berani
apalagi dilihatnya ada
kesempatan terbuka. Begitu
rapat dia pun mulai merangkul
pundak Anita.
"Tapii.. gimana caranya Mass.."
terdengar nada Anita bimbang
tergiur tawaran Antok.
"Pokoknya tenang aja.. Bilang
mau dulu nanti Mas yang jamin
pasti aman.."
Kali ini bujukan Antok sudah
diikuti aksinya. Anita yang
masih menunduk malu-malu
diangkat dagunya untuk diajak
bertatap mesra. Dan ketika
Anita masih terdiam ragu,
Antok sudah menunduk dan
memberinya satu ciuman dalam
menempel di bibirnya. Anita
sempat gelagapan, tapi ajakan
berciuman laki-laki berwajah
tampan simpatik ini cepat saja
memukaunya dan
melambungkannya dalam asyik.
Sehingga dia jadi terikut
membalas melumat, saling
bergelut lidah bertukar ludah.
Yang begini jelas tambah
memperlemah Anita karena
tiba-tiba tubuhnya terasa
melayang dipondong Antok
dibawa berpindah ke kamar
tidur sebelah. Tentu saja Anita
kaget, meronta-ronta untuk
lepas tapi bibirnya disumbat
ketat oleh bibir Antok dan baru
dilepas ketika tubuhnya sudah
dibaringkan di atas tempat
tidur.
"Aduhh nggak Mas, aku nggak
mau..! ja.. jangan Mass, jangan
sekarang..!" panik dia ingin ke
luar dari kepungan Antok tapi
cepat dibujuk Antok.
Anita memang sudah mulai
terbujuk Antok tapi suasananya
dianggap tidak cocok saat itu.
"Sstt, sst tenang aja.. Mas juga
nggak ngajakin sekarang kok..?"
"Tapi ngapain aku dibawa ke
sini!?"
"Mas cuma mau buktiin lewat
ciuman tapi kuatir di sebelah
situ ada yang mergokin kita,
kalau di sini kan aman. Tenang
aja, percaya sama Mas deh."
Anita terbujuk lagi dan agak
tenang, dia pun segera
menerima lagi rayuan Antok.
Kembali dia melambung dalam
asyiknya berciuman, di sini
Antok semakin menjadi-jadi.
Tangan pelaut senior ini cepat
saja menyusup lewat bawah rok
Anita. Lagi-lagi Anita kaget
ingin lepas tapi posisinya
sudah dibuat terkunci lebih
dulu oleh Antok.
Semakin keras Anita berusaha,
semakin ketat tekanan Antok
dan semakin gencar terasa
rangsangan Antok di
kemaluannya.Anita dari semula
ingin berontak lepas, sekarang
malah pasrah kepada Antok. Ini
dibuktikan ketika Antok
mengendorkan cekalan
tangannya, Anita ternyata tidak
ribut ingin lepas malah terdiam
hanyut dengan mata terpejam
menikmati asyik peristiwa itu.
Ini di luar dugaan Antok dan
dia juga sadar sekarang bukan
waktu yang tepat untuk
melakukannya tapi untuk
langsung berhenti Antok tidak
tega sebab dilihatnya Anita
sudah terlalu hanyut. "Hhghh
ssh.." betul juga, mengerang
pelan terdengar suara Anita
meskipun tidak kentara tapi
Antok tahu bahwa Anita mulai
menikmatinya. Antok pun
akhirnya mulai berhenti.
"Tuu kaan, percaya kalau Mas
nggak mau jahat sama Anita.
Ini cuma sekedar supaya lebih
kenal deket, soalnya cewek
cantik kayak Anita gini bikin
Mas langsung gemes pengen
cium sambil diremes-remes.
Ayo, rapiin dulu bajunya habis
itu bisa ajak Ibunya ke sini,"
kata Antok dalam gaya merayu
lembut simpatik untuk tetap
mengambil hati Anita.
Caranya seperti sudah yakin
bahwa Anita pasti akan
menyetujui tawarannya tapi
memang Anita juga seperti
tersihir dengan undangan itu.
Dia hanya sempat ragu-ragu
waktu berjalan menemui
keluarganya, cuma saja di situ
dia justru mengikuti apa yang
ditawarkan Antok untuk
mengajak Ibu mertuanya
menginap di kamar kerja Antok.
Tentu saja Ibu senang dengan
kebaikkan Antok, padahal Anita
sendiri setelah itu berdebaran
jantungnya menunggu
pengalaman baru yang akan
dialaminya malam nanti.
Kapal keluar mengarungi
lautan, siang itu sudah
langsung diterpa ombak
membuat para penumpang
mulai pening. Lewat makan
malam sebagian besar sudah
menggeletak lunglai termasuk
Ibu dan Anita. Melihat itu
Antok memberi pil anti mabuk
pada Ibu, tapi ketika Anita juga
minta, dia membisiki bahwa itu
sebenarnya obat tidur dan
Anita dicegah untuk ikut
meminumnya.
Betul juga menjelang tengah
malam ibunya sudah terkulai
pulas di sebelahnya dan ketika
itu Antok yang sedari tadi kalau
ke luar masuk lewat pintu
tersendiri dari kamar tidurnya,
kali ini pura-pura masuk dari
pintu kamar kerja. Meyakinkan
dulu bahwa Ibu benar-benar
sudah pulas, dia menarik
lengan Anita mengajaknya ke
kamar sebelah. Anita yang
sudah terkesan dengan
kejadian siang tadi sudah tidak
ragu-ragu untuk bergerak
bangun mengikuti ajakan Antok
ke kamar tidurnya. Baru saja
masuk sudah langsung diangkat
Antok dibaringkan di tempat
tidur.
"Tapi Mass.. aku masih takut
kalau ketauan.." bisik Anita
menguatirkan perasaannya.
"Nggak usah kuatir.. Ibumu
nggak akan bangun sampai
besok pagi. Sini Mas yang
bantu bukain bajunya ya..?"
hibur Antok sambil menawarkan
bantuannya tapi diambil alih
sendiri oleh Anita.
Antok menutup sebentar gordyn
tempat tidur yang umumnya
terpasang khusus pada tempat
tidur kapal, dia sendiri katanya
akan ke kamar mandi dulu.
Suasana ruangan remang-
remang dengan hanya lampu
meja menyala, di tempat tidur
lebih gelap lagi terhalang oleh
gordyn. Tidak lama Antok
kembali hanya mengenakan
sarung saja ketika naik
menyusul Anita yang rupanya
betul-betul patuh dan tanpa
mengenakan apapun
dibadannya.
Meskipun samar-samar tapi
cukup jelas terpandang tubuh
padat Anita, sudah langsung
melonjakkan gairah Antok
namun begitu dia tetap
menjaga kelembutannya agar
tidak berkesan kasar pada
perkenalan pertama ini. Dipikir-
pikir nekat juga Anita sudah
langsung pasrah dengan laki-
laki yang baru pertama
dikenalnya ini, tapi ketampanan
yang memikat serta kepintaran
Antok merayu betul-betul
sudah menaklukan hati Anita.
Siang tadi keasyikan yang
dialaminya sudah begitu
membuatnya terkesan, sekarang
berulang lagi ketika kedua bibir
mulai bertemu kembali
membuatnya cepat jatuh karena
dia memang sengaja menuju ke
situ. Beda dengan tadi, Antok
tidak lagi perlu keras terburu
nafsu sebab Anita didapatinya
sudah lebih dulu pasrah,
lembut saja tapi cukup
mengipasi bara birahi Anita
terbakar menyala.
"Kita bikinnya pelan-pelan aja
ya? Jaga suara supaya nggak
didenger Ibumu.." begitu
pesan Antok yang sekaligus
membuktikan pada Anita bahwa
sebenarnya laki-laki ini kalem
dan bukan type kasar. Ini
makin menenangkan Anita dan
dalam tempo sekejap dia sudah
terlupa pada suaminya yang
sedang meringkuk kedinginan
dan pening, tidur beralaskan
tikar di lantai besi di geladak
yang berangin kencang, sebab
dia sendiri di atas kasur empuk
sedang dipeluk hangat seorang
lelaki tampan yang
membuainya.
Malam itu, Ombak memang
terlihat lumayan besar dan
sesekali menerpa kapal.
Terdengar dari kamar ibunya,
sebuah gelas jatuh dan
membuat bunyi yang lumayan
keras. Hal ini membuat Ibunya
Anita terbagun.Dari kamar
sebelah, terdengar suara Ibu
Anita memanggil manggil dan
sontak saja anita kebingungan.
Dengan cepat cepat dia
mengenakan pakaiannya lagi
dan berusaha untuk kembali ke
kamarnya. Dilain sisi, Antok
sendiri juga terheran karena
dia sangat yakin dengan apa
yang telah diberikannya kepada
Ibunya Anita.
"Lho mas, koq Ibu bangun.."
Aku balik ke kamar dulu.."
Kelanjutan malam itu meskipun
Antok masih belum puas
mengerjai Anita, tapi dia tidak
memaksa ketika Anita karena
perasaan takutnya berkeras
untuk kembali tidur bersama
Ibu mertuanya. Tapi cara Antok
yang pintar mengambil hati
begini justru menarik simpati
Anita.
Masih beberapa jam menjelang
tiba, semua penumpang sudah
sibuk mengemasi barang-
barangnya. Waktu itu di kamar
kerja Antok, suami dan Ibu
mertua Anita juga sibuk
mengemasi perlengkapan
mereka sementara Anita sendiri
sedang ke luar mandi. Anita
selesai mandi dan berjalan
kembali ke kamar kerja Antok,
rupanya sudah ditunggu Antok
di balik pintu kamar tidurnya.
Begitu akan melintas di situ
tiba-tiba pintu terbuka dan
Antok langsung menangkap
lengan Anita menariknya masuk
ke kamar tidur itu. Karuan saja
Anita kaget dan memberi
isyarat bahwa keluarganya
sedang berkumpul di sebelah.
Tapi Antok berkeras sehingga
meskipun serba salah terpaksa
dituruti juga oleh Anita, apalagi
di tikungan gang terdengar
langkah kaki orang, Anita takut
kalau terlihat bahwa dia
sedang bertarik-tarikan dengan
Antok di depan pintu.
Cepat dia meloncat masuk dan
secepat itu juga buru-buru
melewati celah pintu
penghubung kamar sebelah
yang terkuak. Pintu itu memang
cuma bisa ditutup setengah
dikaitkan dengan tali karena
sudah rusak, tapi masih ada
penghalang gordyn sehingga
tidak terlihat keadaan di sini
dari kamar kerja sebelah.
Langsung mengambil tempat
terlindung di arah ujung
tempat tidur, Anita berdiri
dengan jantung berdebaran
sementara Antok membalik
kaset menyetel musik untuk
menunjukkan pada orang
sebelah bahwa dia masih ada
di kamar sekaligus untuk
meredam suara kehadiran
Anita.
"Iddihh Mas nekat ahh.. kalau
ketauan aku di sini gawat
nantinya.. Ehh, adduh! mau
ngapain lagi Mass.. Sebentar
lagi mau nyampe aku pasti
ditungguin sekarang ini..!?"
Dan benar saja, karena bunyi
sirine telah menunjukkan
bahwa kapal telah berlabuh.
Anitapun berpamitan kepada
Antok dan berjanji akan
menemuinya jika ada waktu.
"Kalau udah di rumah nanti
jangan lupa sama Mas Antok, ya
Nit..?"
"He ehh.. aku nggak bakalan
lupa sama Mas, abisnya pinter
maennya. Tapi jangan-jangan
Mas sendiri yang lupa sama
Anita?"
"Oo nggak, Mas pasti keinget
terus sama Bu Ronald yang
cantik ini.."
"Mas Antok emang pinter
ngerayunya, apalagi mesti asik
lainnya.." balas Anita
tersenyum geli.
"Bu Ronald suka ya? tapi
jangan bilang-bilang Pak
Ronald ya?" kata Antok.
Keduanya mulai berpamitan
dan berjanji untuk bertemu
setelah sepulang dari Jawa.
Kapal merapat dan penumpang
turun, Antok dari anjungan atas
hanya mengantar perpisahan
ini dengan senyum manis dan
kekecewaan yang
disembunyikannya disambut
Anita yang membalas dengan
juga tersenyum malu-malu geli
dan tetap penasaran dengan
kegagahan Antok yang gagal
ditunjukkannya.. Cerita dewasa
selanjutnya..
CERITA DEWASA EDISI TERBARU 2015cerita selanjutnya
ngentot disawah asik
pembantu rumahku aku entot
pembantu pemuas majikan
ibu kost lily
kisah ngentot janda penjaga warung
ngentotin ibu mertua ku yg molek bahenol
enaknya bercumbu dengan mbak indri yg hot membahana
ketagihan ngentot sama istri temen
cewek di kenal solehah di entotin ampe muncrat
gairah seorang uztazah dilla
KUMPULAN FOTO" & VIDEO HOT TERBARU kumpulan foto foto hot sex
video hot sex
sexxmania
Cerita lainnya

Facebook 1twitter


C-STAT
U-ON _footer
Mau dollar gratis klik disini

09 Counter :
12 Follow : 12
13 kunjungan : 8337
icon_14 harian : 1
icon_15 Bulanan : 1
icon_16 Tahunan : 1
TOP-
RATING
C-STAT
U-ON

on Online
by : 20150214102300 1 hadisofian
TONOK COMUNITY
Copyright © 2013-2024
by : WAPMASTER